Ini adalah perjalan pertama saya ke Negeri Jiran, sebuah Negara saudara yang menuruk saya unik. Tahun tersebut adalah tahun 2018, dimana jadwal presentasi kami di Bangkok-Thailand. Setelah jalan-jalan ke Thailand, saya pun mampir ke Malaysia untuk melancong dengan seorang teman. Kami menggunakan Air Asia, dimana saat sampai bandara, kami disuguhkan dengan pemandangan Air Asia dimana saja. Satu kawasan di KLIA – Kuala Lumpur Air Port merupakan kawasan Air Asia. Sebuah maskapai nasional Malaysia yang mampu mempesona Asia dengan penerbangan murah dan asik. KLIA ini luar biasa, ini bukan sebuah bandara, tapi bagaikan sebuah mall. Ketika berada di bandara, kita berada di sebuah mall besar di Jakarta.
Malaysia adalah sebuah Negara yang menganut system pemerintahan dan ekonomi Inggris, bisa dikatakan koloni Inggris yang paling setia sama mantan Negara jajahan. Bahkan, bahasa Inggris menjadi bahasa kedua dan utama dalam ekonomi dan pendidikan. Hubungan mesra antara kedua Negara pun terjalin bagus, mereka merasa seperti saudara yang jauh. Orang Malaysia jika mau ke Inggris, cukup dengan Passport, tidak perlu membuat visa. Malaysia memiliki 9 kerajaan dengan raja masing-masing, Setiap kerajaan memiliki menteri besar (sejenis gubernur) untuk mengurusi pemerintahan. Di parlemen Malaysia, ada dua majelis: majelis rendah yang merupakan perwakilan partai politik dan majelis tinggi yang merupakan perwakilan bangsawan. Partai politik mereka ada yang bersifat nasional dan bahkan kedaerah. Terdapat partai Rakyat Serawat dan Partai Bersatu Sabah di Malaysia. Terdapat Scottish National Party dan Democratic Unionist Party dari Irlandia Utara di Inggris.
Di berbagai bangunan baik toko, kantor dan sejenisnya, terdapat bendera Malaysia dan Negara bagian masing-masing. Ada dua bendera yang berdampingan. Kota Kuala Lumpur memang bersih, menawan dan harga makanan yang lumayan murah. Ada berbagai universitas di Malaysia yang sudah berkaliber Asia. Kita pun mudah menemukan berbagai orang asia di Malaysia, sehigga Malaysia mengatakan the truly Asia. Pada hari jumat itu, kami melakukan sholat jumat di masjid UKM – University Kebangsaan Malaysia. Sholat jumat seperti biasa di Indonesia. Ada hal yang istimewa di akhir khutbah khatib, beliau mendoakan raja mereka semoga tetap berada di bawah naungan Allah. Begitu doa setelah sholat, raja juga tetap didoakan.
Related Posts
